RISK and RETURN INVESTASI
RISK INVESTASI

a. Resiko sistematik (systematic Risk)
Adalah resiko yang berkaitan dengan kondisi yang
terjadi di pasar secara umum, yaitu resiko tingkat bunga, resiko politik,
resiko inflasi, resiko nilai tukar, dan resiko pasar. Disebut pula resiko tidak
diversifikasi.
b. Resiko non-sistematik (non-systematic risk)
Adalah resiko yang berkaitan dengan kondisi perusahaan
yang terjadi secara individual, yakni resiko bisnis, resiko laverage, dan
resiko likuiditas. Disebut pula resiko diversifikasi, resiko residual, resiko
unik, atau resiko khusus perusahaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa resiko
adalah kemungkinan terjadinya suatu penyimpangan tingkat pengembalian yang
nyata terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan. Besarnya nilai resiko
dapat dicari dengan menghitung standar deviasi, atau dengan menghitung besarnya
varian. Standar Deviasi adalah ,”a statistical measure of the variability of a
distribution around its mean. It is the square root of the variance,” Horne and
Wachowizc (1998). Resiko investasi pada saham, meliputi: Resiko saham Individu,
dan Resiko investasi portofolio.
RETURN
INVESTASI
Return merupakan
imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukan Menurut Jones (2002:124), Return saham terdiri dari:
1.
Yield, yaitu cash flow atau arus kas yang dibayarkan
secara periodik kepada pemegang saham, biasanya dalam bentuk deviden.
2.
Capital gain, atau capital loss, yaitu selisih antara
harga saham pada saat pembelian dengan harga saham pada saat penjualan. Capital
gain jika harga saham pada akhir periode lebih tinggi dari harga awalnya,
sedangkan capital loss, sebaliknya.
Return merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi. Return menurut (Jogiyanto, 2010; 205) dapat dibedakan menjadi:
a.
Return Realisasi (realized return)
Merupakan return
yang telah terjadi. Return dihitung berdasarkan data histories, return
realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari
perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan return
ekspektasi (ekspekted return) dan risiko dimasa mendatang. Perhitungan return realisasi disini menggunakan return total. Return total
merupakan keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
b.
Return Ekspektasi (Expected Return)
Merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi.
Return ini penting dibandingkan dengan return historis karena return
ekspektasian merupakan return yang diharapkan dari investasi yang dilakukan.
Perhitungan return ekspektasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Return ekspektasi dapat dihitung dengan metode nilai
ekspektasi yaitu mengalikan masing-masing hasil masa depan dengan probabilitas
kejadiannya dan menjumlah semua produk perkalian tersebut.
Berdasarkan
kesediaan dalam menanggung risiko investasi, investor dikenal ada 3 yaitu
berani mengambil risiko (risk taker), sikap netral terhadap
risiko (risk neutral) dan yang tidak berani
mengambil risiko (risk averse). Risktaker adalah sikap seorang yang
memilih taruhan yang fair sedangkan risk neutral adalah seseorang bersikap indifference terhadap taruhan yang fair, danrisk averse adalah investor akan menolak taruhan yang fair (Husnan, 2003). Masing-masing
ini menyebabkan investor mempunyai preferensi yang berbeda dalam melihat suatu
portofolio.
Komentar
Posting Komentar